TUGAS BAHASA INDONESIA KOMPLIT KELAS XII SMA KURIKULUM 2013
By : Alyanis Mufid SWMAlyanis Mufid SWM
TUGAS BAHASA INDONESIA KOMPLIT KELAS XII SMA KURIKULUM 2013
https://drive.google.com/file/d/0BxjqlRlhtJwDQzNBeFhaWlhreTA/view?usp=sharing
TUGAS BAHASA INDONESIA KOMPLIT KELAS XII SMA KURIKULUM 2013
https://drive.google.com/file/d/0BxjqlRlhtJwDQzNBeFhaWlhreTA/view?usp=sharing
Karya 2 dan 3 Dimensi
By : Alyanis Mufid SWMAlyanis Mufid SWM
SENI BUDAYA
Mengapresiasi Karya 2 Dimensi dan Karya 3 Dimensi
Kelompok 4 :
Alyanis Mufid SWM (XI Aksel 1 / 02)
Andreas Fandy D.N. (XI Aksel 1 / 03)
Aprilia Ayu Savira (XI Aksel 1 / 04)
Erika Sekti P (XI Aksel 1 / 06)
Sinta Dewi R (XI Aksel 1 / 19)
SMA N 3 SURAKARTA
2015 / 2016
Karya
2 Dimensi
1.
Kajian
Aspek Visual
a. Garis
· Pada
obyek utama di bagian muka menggunakan garis lengkung. Seperti yang terlihat
pada alis, mata, rambut, mulut, dan hidung. Di sana tampak sangat jelas bagian lengkungnya.
Hal ini berbeda pada bagian giginya yang menggunakan garis lurus yang
memberikan kesan kuat. Sedangkan di bagian badan juga menggunakan garis
lengkung, yang tampak menonjol pada bagian jasnya.
· Pada
bagian objek pendungkung
Gambar gedung menggunakan garis
lurus, terlihat dari sudut / siku – siku yang terbentuk. Hal itu membuktikan
adanya garis lurus pada objek tersebut.
Gambar uang menggunakan garis lurus
pada bagian tepi dan garis lengkung pada bagian tengahnya. Sedangkan kantong
wadah uang menggunakan garis lengkung.
Gambar tanah yang terlihat
menggunakan garis lengkung yang menandakan bahwa bahwa hidup itu tak selalu
menentu.
Pada bagian papan hell menggunakan
garis lurus dan membentuk ruang.
· Background
Pada objek background terdapat :
Gambar matahari yang menggunakan
garis lengkung termasuk pada bagian mata. Sinar matahari yang dipancarkan
menggunakan garis lurus yang terkesan tegas dan menakutkan.
Gambar awan menggunakan garis
lengkung yang menggambarkan kesejukan dan kenyamanan.
b. Raut
(langsung bidang, dijelaskan setiap objek)
· Bidang pada gambar tersebut adalah uang,
gagang papan hell.
· Bangun pada gambar tersebut adalah objek
manusia, gedung, awan, papan hell, tanah, dan matahari.
c. Tekstur
· Objek Utama: tekstur yang terlihat pada
objek pertama
d. Warna
(dijelaskan perobjeknya berhubungan dg gelap terang tp menitik beratkan warna)
·Pada gambar tersebut menggunakan warna polikromatik
yang terdapat pada objek matahari, awan, gedung, tanah, pakaian yang dikenakan,
rambut, papan hell.
1) Pada gambar matahari warna gelap dari
bagian tengah dan semakin ke tepi semakin cerah. Tampak pada gambar tersebut
bagian tengah matahari menggunakan warna oranye kemerah – merahan, kemudian
oranye, dan yang paling tepi menggunakan warna kuning. Dengan background warna
hitam yang semakin mempertajam kesan warna dan makna.
2) Pada gambar awan warna yang digunakan
semakin ke tepi semakin gelap. Secara rincian warna di bagian tengah yaitu biru
muda agak kputih – putihan, kemudian diikuti warna biru muda, selanjutnya warna
biru tua, dan yang paling tepi menggunakan warna biru tua agak ke hitam –
hitaman sampai hitam.
3) Pada gambar gedung ada dua variant yaitu
bagian atap gedung dan bagian dinding gedung. Dimana pada bagian atap gedung
dari kiri ke kanan warna yang digunakan semakin terang. Mulai dari hitam,
coklat kehitaman, coklat tua, sampai coklat muda. Sedangkan pada dinding gedung
warna yang digunakan menggunakan aspek tajam dan lembut. Dimana ada bagian
tertentu yang menggunakan warna tajam dan ada sebagian yang menggunakan warna
lebih muda.
4) Pada gambar tanah, pelukis menggunakan
perpaduan warna dari atas ke bawah semakin terang. Pelukis menggunakan warna
hitam di bagian atas, kemudian hitam agak coklat, coklat agak hitam, coklat
tua, coklat muda, dan bagian paling bawah adalah warna kuning.
5) Pada objek utama, terdapat 2 bagian yang
mendasar :
a. Bagian pakaian terutama pada jasnya,
pelukis menggunakan warna dari bagian tepi ke tengah semakin terang. Di bagian
tepi pelukis menggunakan warna hitam, lalu agak ke dalam warnanya semakin muda
yakni biru tua, semakin ke tengah warnanya biru muda gak putih. Dan bagian
kemejanya menggunakan warna putih polos.
b. Pada gambar rambut warnanya semakin ke
bawah semakin terang. Mulai dari hitam sampai abu – abu putih.
6) Pada gambar papan hell warnanya dari
tepi menuju tengah semakin cerah. Di bagian tepi menggunakan warna hitam,
diikuti warna coklat tua, dan di bagian tengah menggunakan warna coklat muda.
·Warna monokromatik pada gambar tersebut terdapat
pada objek uang, tempat uang, kemeja, wajah, mulut, dan gagang papan hell.
e. Gelap
terang (maknanya, bagian mananya)
Pada gambar
tersebut unsur gelap terang terdapat pada objek jas yang dikenakan, tanah,
gedung, awan, tanah, cahaya matahari.
2. Kajian Aspek Keterampilan
1)
Mencari
ide / gagasan
2)
Menyiapkan
bahan dan alat : kertas gambar, pensil,
penghapus, penggaris, spidol hitam, pastel, pensil warna, pengkerok.
3)
Membuat
sketsa menggunakan pensil dan penghapus dengan garis tipis agar mudah menghapus
saat terjadi kesalahan.
4)
Memberi
warna pada gambar dengan menggunakan pensil warna atau pastel.
5)
Tahap
terakhir menenbalkan garis – garis yang telah digambar saat membuat sketsa
tadi.
6)
Memberi
identitas di bagian belakang
3. Kajian Aspek Konseptual
Jadi si perupa
gambar “wajah yang berbeda”, ia melihat keadaan pemerintah Indonesia banyak
yang tidak jujur apalagi di zaman sekarang ini. Pemerintah indonesia banyak
yang korupsi sehingga membuat masyarakat menjadi menderita. Kekeringan yang
digambarkan pada gambar tersebut berarti suasana dineraka yang tandus,panas dan
gersang akibat dari perbuatan para pejabat yang korupsi.padahal di masa
hidupnya para pejabat hidup dengan mewah yang digambarkan pada uang.
4. Kajian Aspek Kreativitas
Karya
ini sudah memiliki tingkat kreativitas yang cukup baik. Jika dinyatakan dalam prosentase
sekitar 70%. Dalam karya ini disajikan muka dua, yang memiliki makna yang
dalam. Tidak hanya sekedar muka dua saja. Tetapi muka dua berarti bahwa si
pejabat yang digambarkan itu mempunyai watak ganda atau lebih dari satu. Yakni
ia mempunyai watak baik jika didepan mata dunia, dan padahal ia berbuat jahat
di belakang semua orang. Seperti melakukan korupsi yang sudah ada tertera pada
gambar tersebut. Penggambaran yang simple dengan makna yang mendalam merupakan
hal terbaik dalam karya ini.
5. Kesimpulan
Secara garis
besar karya ini sudah bagus. Karena karya ini sudah mampu atau sudah dapat
menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada publik. Jadi publik juga dapat
mengapresiasi karya “wajah yang berbeda” ini sesuai dengan harapan si perupa.
Dan dilihat dari segi kreatif, konseptual, visual gambar atau lukisan ini sudah
mencapai nilai yang bagus.
Karya 3
Dimensi
1.
Kajian
Aspek Visual
a) Garis
· Garis lurus dan tebal yang terdapat pada
dasar kipas gelombang bermakna kuat dan kokoh
· Garis melengkung yang terdapat pada
kipas gelombang memberi kesan lembut.
b) Raut
Bangun yang ada
pada karya tersebut adalah dasar karya dan kipas gelombang.
c) Ruang
Tidak ada ruang karena tidak ada
intensitas warna
d) Tekstur
Tekstur pada karya tersebut kasar
karena terbuat dari stik es krim
e) Warna
Warna
monokromatik karena hanya terdapat satu warna saja.
f) Gelap
terang
Tidak ada gelap terang pada karya
tersebut.
2. Kajian Aspek Keterampilan
1.
Mencari ide gagasan
2.
Menyiapkan alat dan
bahan seperti ; cater, stik es krim, lem alteko.
3.
Membuat karya ada 2
tahap membuat kipas gelombang dan membuat dasar, dijadikan satu.
3. Kajian Aspek Konseptual
Karya tersebut dibuat karena
pembuat memiliki ide tentang pantai yang indah di Indonesia sehingga pembuat
membuat kipas gelombang untuk menuangkan pikirannya, karena gelimbang
menggambarkan suasana pantai yang indah untuk berselancar.
4. Kajian Aspek Kreativitas
Karya
Kipas Gelombang Sudah bagus dengan tingkat ketelitian yang tinggi, karya kipas
gelombang tersebut memiliki keterampilan 80%, hanya saja karya kipass gelombang
tersebut tidak diberi warna sehingga mengurangi nilai estetika dan makna dari
karya tersebut.
5. Kesimpulan
Karya tersebut sudah cukup bagus. Gelombang
yang dibuat sudah seperti aslinya. Pembuat memikirkan konsep yang bagus dalam
membuat karya tersebut. Sekali lagi kekurangan karya tersebut hanya terletak
pada pewarnaannya yang terkesan monoton, sehingga mengurangi nilai estetika dan
maknanya.
LOMPAT JANGKIT
By : Alyanis Mufid SWMAlyanis Mufid SWM
LOMPAT
JANGKIT
Disusun Guna Memenuhi Tugas Penjas
Program Akselerasi SMA Negeri 3 Surakarta
Tahun ajaran 2015/2016
Oleh :
Alyanis Mufid SWM XII AKS
1/02
Felizia Alika Yusman XII AKS 1/09
Lina
Nur Rahmaningrum XII AKS 1/14
Ni
Luh Ayu Sukma A XII AKS 1/16
Yeremia
Suryo Pratama XII AKS 1/20
A.
Sejarah Lompat Jangkit
Istilah “Atletik” berasal dari kata Yunani “Atlon”
yang berarti “Berlomba” atau “Bertanding”. Arti selengkapnya adalah pancalomba
atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor. Di abad XIX merupakan masa
menggeloranya kembali semangat berolahraga di kalangan masyarakat luas termasuk
berkembangnya olahraga Atletik. Perkumpulan-perkumpulan Atletik mulai
terbentuk. Adapun perlombaan-perlombaan Atletik mulai banyak diperlombakan dan
diselenggarakan.
Pada tahun 1960 perkumpulan Atletik yang pertama di
selenggarakan di Amerika tepatnya di Sanfransisco dengan nama Olimpiade Club.
Kejuaraan atletik di Amerika di selenggaraka pada tahun 1960 oleh: New York
Atletik Club. Setelah itu sering kali diadakan perlombaan di amerika serikat
dengan Negara-negara eropa. Pada tahun 1880 di Inggris berdiri istilah Amateur
Atletik Board. Tahun 1887 di New Salan berdiri New Zealand Atletik Amateur
Assosation. Tahun 1899 di Belgia berdiri Lique royale belge’d Atletisme, dan di
Canada berdiri Canadian Track and Field Asosiation.tahun 1895 Africa Selatan
berdiri South Africant Amateur Atletic Union. Dan di Swedia berdiri
SouthAfricant Amateur Atletic Union. Dan di Swedia berdiri Swenska Fri Idrotta
Forbunder. Perlombaan-perlombaan kejuaraan atletik telah saring di
selenggarakan. Demikian perlombaan atas Negara belum ada peraturan perlombaan
menentukan pemenang.
Baru pada tanggal 17 Juli yaitu setelah selesainya
perlombaan atletik pada olympiade modern V di Stockholm. Tokoh-tokoh atletik
dari 17 negara yang mengikuti olypiade dari Amerika Serikat ,Australia ,Inggris
,Inggris, Jerman ,Swedia ,Yunani berdiskusi untuk membentuk suatu badan
internasional yang kan membuat peraturan perlombaan atletik yang lengkap. Badan
tersebut didirikan dengan nama Internasional Amateur Atletik Federation (IAAF)
terpilih sebagai ketua adalah Kristina Helestrom kedua-duanya dari Swedia.
Peraturan-peraturan tehnis untuk perlombaan Internasional yang pertama di
sahkan pada congress yang ke tahun 1914 di Lyon Ferancis. Sejak terbentuknya
IAAF ini ppenyelenggaraan perlombaan atletik makin baik terutama dalam segi
pengorganisasian.
B.
Pengertian Lompat Jangkit (Triple Jump)
Lompat jangkit (kadang-kadang disebut sebagai hop,
step dan jump) adalah sebuah olahraga trek andfield (melibatkan jalur di
lapangan), mirip dengan lompat jauh, tetapi melibatkan rutinitas “ jingkat
(hop), langkah (step) dan melompat (jump)”, dimana pesaing berjalan menyusuri
jalur dan melakukan satu jingkatan (hop), satu langkah (step) dan kemudian
melompat (jump) ke dalam kotak pasir. Di dalam lompat jungkit sebenarnya
terjadi tiga kali tolakan, tiga kali melayang di udara, dan tiga kali
pendaratan. Jarak lompatan di ukur dari kumulatif ketiga gerakan lompat jangkit
tersebut (hot-step-jump).
Gerakan lompat jangkit memproyeksikan
pusat gaya berat tubuh si pelompat di udara ke arah depan dengan melalui tiga
tahapan lompatan atau tumpuan. Yaitu Hop-Step-Jump. Menurut ketentuan si
pelompat harus melakukan tiga kali menumpu, menumpu dua kali dengan kaki yang
sama yang disebut step dan diakhiri dengan gerakan jump atau lompat. Hasil dari
suatu lompatan sangat tegantung dari kecepatan horizontal dan kekuatan pada
ketiga tahapan tumpuan tesebut. Jarak antara hop, step, jump bervariasi
tergantung dari kecepatan, kekuatan, dan kelentukan otot. Sudut tumpuan yang
tepat sangat membantu menjaga kecepatan.
Lompat jangkit dibagi dalam beberapa
tahap gerakan: ancan-ancang, ”jingkat”, ”langkah”, ”lompat’ dan mendarat. Jarak
yang ditempuh atlet dalam lompat jangkit dapat diuraikan menjadi rangkaian
gerak yang sama seperti pada lompat jauh. Dalam lompat jangkit, take off dan
landing untuk tiap dua fase pertama (hop dan step) harus diatur untuk
memudahkan fase berikutnya. Misalnya, seorang pelompat jangkit yang memperoleh
jarak maksimum (take off+flight+landing) dari fase hop-nya tidak akan mencapai
usaha terbaiknya, karena jarak yang diperoleh untuk dua fase berikutnya akan
berkurang. Dengan kata lain, jarak yang diperoleh dengan usaha maksimum pada
fase hop akan hilang pada fase step dan jump.
Distribusi usaha yang optimum dari
ketiga fase telah menjadi pokok persoalan yang penting. Pokok persoalannya
terfokus pada seberapa besar jarak hop (diukur dari papan sampai ujung kaki),
jarak step (dari ujung kaki ke ujung kaki), dan jarak jump (dari ujung kaki
sampai tanda terdekat pada pasir) dianggap sebagai persentase jarak lompatan
yang harus dibandingkan. Teknik lompat jangkit dimana jarak fase hop paling
sedikit 2% lebih besar dari pada jarak fase berikutnya yang terpanjang disebut
hop-dominated, jarak fase jump paling sedikit 2% lebih besar dari pada fase
terpanjang berikutnya disebut jump-dominated, dan bila tidak ada satu fasepun
yang lebih panjang 2% daripada jarak terpanjang berikutnya disebut balanced.
Jarak dan rasio ketiga fase yang
dicatat untuk para pelompat dunia memperlihatkan bahwa terdapat perubahan besar
dalam teknik yang digunakan selama 80 tahun. Data juga menunjukkan bahwa
kontribusi step terhadap prestasi lompatan meningkat dengan rasio antara 28-30%
(Hay, 1993). Lompat jangkit memerlukan speed, power, rhytm, balance,
fleksibility, dan body awareness. Lompat jangkit disebut sebagai power ballet.
Kaki take off harus merupakan bagian dari tungkai yang terkuat, karena
digunakan untuk fase hop dan step. Pelompat harus berkonsentrasi pada setiap
fase lompatan. Posisi kaki mengenai tanah harus dalam posisi datar atau
full-footed pada fase hop dan step, dengan lutut pada tungkai landing sedikit
ditekuk untuk persiapan take off.
Lari awalan untuk lompat jangkit sama dengan lari
awalan untuk lompat jauh. Tujuannya adalah untuk memperoleh kecepatan yang
lebih besar yang dapat dikontrol selama fase jump. Kurangnya kemampuan teknik
dan kekuatan otot tungkai akan menurunkan jarak dan jumlah kecepatan yang harus
digunakan untuk lompatan. Perbedaan yang utamaanya adalah transisi menuju jump.
Penurunan titik berat badan dalam persiapan lompatan lebih sedikit dalam lompat
jauh. Pelompat lari menginjakkan kakinya di papan dalam usahanya untuk
mempertahankan kecepatan horisontal dan meminimalkan komponen vertikal pada
fase hop. Ketinggian hop yang berlebihan akan mengganggu lompatan karena waktu
absorpsi yang meningkat selama landing menurunkan kecepatan horisontal.
C.
Teknik Dasar Lompat Jangkit
1)
Fase Hop
Gerakan
hop adalah gerakan dua kali menumpu kaki yang sama dengan tidak menghambat
kecepatan lari atau awalan. Supaya lebih jelasnya perhatikan penjelasan
berikut:
Perubahan kecepatan yaitu tekanan kaki ke arah depan
dan ke atas yang digerakkan oleh kaki tumpu.
a.
Perubahan gerakan cenderung ke arah depan tidak ke atas.
b. Setelah menumpu kaki menekan mengayuh
dengan tenaga penuh sehinga kaki hampir sejajar dengan tanah.
c. tahap
akhir gerakan dengan sikap melayang untuk melakukan pendaratan.
Sebelum mendarat kaki tumpu harus digerakkan ke
depan, sedangkan kaki yang satu tergantung bebas di belakang titik pusat berat
badan.
d. Saat kaki menumpu tumit lebih dahulu
menyentuh tanah, tumit berada di depan titik pusat berat badan. saat melayang
punggung diusahakan tegak tidak condong.
Tungkai take off harus lurus penuh
(fully extended) untuk menyelesaikan dorongan pada tanah dan paha tungkai
pendorong harus paralel dengan tanah pada saat take off, dengan sudut lutut
mendekati 45 derajat dan kaki rileks. Kaki dari tungkai take off harus ditarik
mendekatipantat. Tungkai pendorong akan memutarnya dari depan titik beratnya
sampai ke belakangnya, sedangkan tungkai take off menarik ke depan. Ketika paha
tungkai take off mencapai posisi paralel, bagian bawah dari tungkai lurus
melewati lutut dengan posisi kaki dorsi fleksi. Setelah tungkai diluruskan,
pelompat melakukan dorongan kuat ke bawah, sebagai persiapan untuk melakukan
active landing. Fleksibilitas sangat penting, semakin besar sudut ekstensi
selama flight, maka waktu melayang
semakin besar dan semakin besar hop-nya.
2) Fase Step
Gerakan tumpuan yang ketiga yang dilakukan setelah
gerakan tumpuan kaki yang sama, gerakan ini bertujuan mengubah kecepatan ke
arah gerakan step, untuk menjaga gerak mendatar sebanyak mungkin untuk dapat
mengangkat bobot badannya ke arah jump.
Fase kedua dalam lompat jangkit
dimulai ketika kaki take off menyentuh tanah. Tungkai take off harus dalam keadaan
lurus dengan paha tungkai pendorong tepat berada di bawah garis paralel dengan
tanah. Ketika pelompat lepas dari tanah, tungkai take off tetap lurus di
belakang titik beratnya dengan betis tetap hampir paralel dengan tanah selama
mid-flight. Pada waktu yang bersamaan, tungkai yang berlawanan mendorong sampai
setinggi panggul dimana tetap dipertahankan sampai mid-flight selama fase step.
Sudut lutut tidak lebih dari 900. Ketika pelompat mulai turun, tungkai
pendorong lurus dengan ankle fleksi (memperpanjang tuas) dan snap ke bawah
untuk melakukan transisi dengan cepat ke fase tiga. Selama fase step, pelompat
konsentrasi pada langkah step sejauh mungkin. Hal ini biasanya merupakan fase
terlemah dan memerlukan pelatihan yang khusus.
3)
Fase Jump
Fase ketiga dan terakhir dalam lompat jangkit, yaitu
lompatan panjang yang diawali dengan lompatan dan bukan lari. Tungkai take off
(tungkai pendorong pada fase sebelumnya) diluruskan dengan kuat selama kontak
dengan tanah. Dengan paha tungkai dari tungkai bebas berada pada ketinggian
pinggang. Lengan mendorong ke depan dan atas, dan melakukan blok selama
beberapa saat ketika tangan berada pada ketinggian muka. Togok harus
dipertahankan tegak dan dagu ke atas dengan mata diarahkan ke pit. Ketika
berada di udara, tungkai bergerak ke posisi menggantung dengan kedua paha
berada di bawah togok, lutut bengkok mendekati 90 derajat. Kedua lengan
diluruskan ke atas untuk memperlambat rotasi dengan kedua tangan mengarah ke
langit. Posisi ini dipertahankan sampai mid-flight. Kedua lengan kemudian
mendorong ke depan, bawah, belakang pada saat tungkai diayun serentak ke depan
dan paha diangkat sejajar dengan tanah. Lutut tetap bengkok untuk memperoleh
keuntungan tuas yang lebih pendek. Ketika paha berada pada posisi paralel, tungkai
diluruskan cepat dan ankle fleksi dan posisi jari kaki menghadap ke atas.
Pelompat mempertahankan posisi ini sampai tumitnya menyentuh pasir. Ketika
lutut benar-benar berada dalam posisi akan menyentuh pasir, maka panggul naik.
4) Aksi Lengan pada Fase Hop, Step, dan Jump
Penggunaan single arm action (speed-oriented) atau
double arm action (power-oriented) pada saat take off tergantung pada pilihan
pelompat. Untuk pelompat pemula, take off single arm lebih mudah dilakukan
karena gerakannya sama dengan gerak lari. Metode double arm menghasilkan power
ketika take off, tetapi pelompat pemula sering menurunkan kecepatan saat
mendekati persiapan, dengan demikian menurunkan efek power tambahan. Dalam
teknik single arm, lengan sedikit menyilang di depan badan ketika step akhir.
Ketika take off step dimulai, kedua lengan diam di samping badan dan tidak dan
tidak diayun. Kedua lengan pada saat diturunkan akan mendekati pangggul bertemu
dengan lengan yang dibelakang dan kedua lengan bergerak selama lompatan. Ketika
kaki take off kontak dengan tanah, kedua lengan mendorong ke depan dan atas
tubuh. Sudut kedua lengan di sikut lebih besar dari 900 untuk menciptakan
impuls ke depan yang lebih besar.
Tak ada keperluan untuk melakukan
dorongan ke atas pada teknik ini. Seperti pada teknik single arm, lengan diblok
sesaat pada ketinggian muka dan tungkai pendorong di blok ketika paha mendekati
ketinggian pinggang. Sekalipun demikian penekanan harus difokuskan pada
kecepatan horisontal, dan bukannya ketinggian lompatan. Dorongan kedua lengan
dan tungkai memberikan impuls vertikal yang diperlukan, tanpa melakukan
lompatan ke atas. Setelah kedua lengan diblok, kemudian ditarik ke belakang
badan untuk persiapan fase step. Ketika menggunakan teknik double arm, pelatih
harus memastikan atletnya untuk tidak melakukan dorongan ke atas sebelum fase
pertama dengan mengayunkan kedua lengan ke belakang saat take off. Penambahan
dorongan tersebut hanya akan menurunkan kecepatan horisontal yang penting.
5)
Dorongan Kaki (Foot Strike) pada Ketiga Fase
Transisi dari hop ke step, dan dari step ke jump,
merupakan factor penting dalam mempertahankan kecepatan terbesar selama tiap
fase lompatan. Active landing ini (pawing) sama dengan dorongan kaki menggaruk
tanah dan menarik ke arah tubuh. Selama active landing, tungkai pelompat
diluruskan, ankle di fleksikan dan tuas keseluruhan ditarik ke bawah dengan
kuat pada bagian mid-foot yang menyentuh tanah. Selama kontak, tubuh bergerak
ke depan dengan ujung kaki sambil mendorong tanah. Jika atlet mendarat kaku
dengan tumit, maka akan terjadi braking action yang menurunkan kecepatan dan
jarak lompatan serta meningkatkan kemungkinan terjadinya cedera.
Agar lebih jelas
lagi teknik dasar lompat jangkit mencakup 3 hal yakni :
a.
Awalan
Jarak
lintasan untuk melaksanakan awalan tidak kurang dari 45 meter. Berikut ini cara
melakukan awalan pada lompat jangkit :
1) Lari awalan bervariasi, bergantung pada kemampuan
masingmasing siswa.
2) Percepatlah lari awalan sedikit demi sedikit
sebelum bertolak.
3) Turunkan pinggang sedikit pada satu langkah akhir
awalan.
b.
Tolakan
Tolakan
kaki harus kuat dan dijaga agar tidak mengurangi kecepatan gerak ke depan. Tiga
teknik tolakan berikut ini harus kalian pelajari sehingga kalian dapat
menguasai gerakan lompat jangkit secara keseluruhan.
1) Tolakan sebelum berjingkat :
- Pilihlah kaki terkuat untuk
bertolak, lalu mendarat dengan aktif dan siap melakukan dorongan kaki ke depan.
Ayunkan paha kaki yang satunya keposisi horizontal.
- Lakukan tolakan ke depan dan ke atas.
- Tariklah kaki yang bertolak ke
arah depan - atas, sedangkan kaki satunya ditarik ke arah bawah - belakang (gerakan jingkat).
2) Tolakan sebelum melangkah
- Lakukan tolakan dengan cepat
dengan salah satu kaki, dimana posisi mata kaki, sendi lutut dan pinggang
diluruskan. Paha kaki satunya diayunkan ke posisi horizontal.
- Gerak langkah akan diikuti oleh
gerak lompat. Oleh karena itu, posisi bertolak ketika gerak langkah
dipertahankan untuk selanjutnya melakukan lompat. Caranya, luruskan kaki yang
tidak untuk bertolak ke arah depan dan bawah.
3) Tolakan sebelum melompat
- Lakukan tolakan dengan cepat,
paha kaki yang tidak untuk bertolak diayunkan ke posisi horizontal.
- Ketika fase melayang melibatkan
teknik menggantung atau teknik melangkah. Ini untuk lompat yang jauh.
- Tariklah posisi badan ke arah
depan - bawah sebagai persiapan mendarat, tariklah lengan ke depan.
c.
Pendaratan
Berikut
ini beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mendarat pada lompat jangkit :
-
Mengangkat kedua kaki lurus ke depan.
-
Membungkukkan badan ke depan dan
memindahkan kedua lengan dari atas ke depan.
-
Ketika mendarat, kedua kaki mengeper,
yaitu kedua lutut agak ditekuk.
-
Memindahkan badan ke depan, kepala
ditundukkan dan kedua lengan dibawa ke depan.
D . Kesalahan Umum dalam Lompat
Jangkit
Dalam lompat jangkit ada beberapa hal yang harus
dihindari dan yang harus dilakukan. Tindakan yang harus dihindari adalah
melakukan pendaratan dengan tumit dan kaku; take off yang kurang sempurna;
gerakan badan yang pendek, mendadak, dan menyilang tubuh; serta badan condong
terlalu jauh ke depan.
Sementara itu, tindakan yang harus dilakukan antara
lain mendarat dengan seluruh telapak kaki dan rileks, melakukan dorongan ke
depan dan ke atas, gerak lengan secara luas namun tetap terkoordinir, dan
posisi togok dijaga selalu tegak. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, berbagai
kesalahan dalam lompat jangkit, seperti yang ditunjukkan oleh Tabel, dapat
diminimalisasi.
NO
|
KESALAHAN
|
PERBAIKAN
|
1
|
Langkah dalam run-up (awalan) tersendat-sendat.
Run-up tidak teratur.
|
Berlatih run-up dan memperkirakan penempatan tanda
jarak pada run-up.
|
2
|
Posisi tubuh terlalu miring ke belakang saat take
off.
|
Berlatih run-up dan take-off, serta mengusahakan
take off yang cepat dan datar. Kaki yang melakukan take off agak ditekuk,
badan ditegakkan, dan pandangan ke depan. Berkonsentrasi pada lintasan yang
rendah dan datar.
|
3
|
Gerak berjingkat terlalu tinggi dan jauh. Pelompat
“tenggelam” pada akhir gerak dan tidak memiliki daya gerak untuk melangkah
dan melompat.
|
Berlatih lompatan, jingkat, dan langkah memantul
dengan posisi tubuh tegak atau agak dimiringkan ke depan pada saat take off.
|
4
|
Kaki yang melompat dibiarkan menggantung atau
menarik saat berjingkat.
|
Urutan gerakan adalah memantul, melompat, dan melangkah,
menekankan pada gerak paha kaki yang melompat ke depan dan atas.
|
5
|
Mendarat pada ujung jari kaki pada akhir gerak
jingkat atau langkah. Selain itu, pendaratan menimbulkan rasa sakit.
|
Pendaratan ditekankan dengan telapak kaki yang
datar. Melakukan gerakan mencakar dengan kaki “menarik” permukaan ke belakang
dengan kaki yang menopang pada akhir gerak jingkat atau lompatan.
|
6
|
Gerakan tangan pada setiap lompatan salah dan
sembarangan
|
Lompat jangkit diulangi dari posisi berdiri,
dengan penekanan pada ayunan tangan yang kuat pada saat take off ketiga
lompatan. Pilihlah gerakan tangan bergantian atau ganda.
|
7
|
Langkah sangat pendek dan tidak ada gerakan untuk
menambah jarak
|
Berlatih lompatan berulang dengan tekanan pada
gerakan tangan dan kaki yang kuat. Caranya, paha digerakkan ke depan atas
hingga posisi horizontal.
|
8
|
Lompatan menjadi lemah dan pendek setelah fase
berjingkat dan melangkah.
|
Berlatih urutan berjingkat dan melangkah, dengan
menggunakan run-up pendek. Tekankan pada kesinambungan kecepatan horizontal.
|
E.
Susunan Organisasi Perlombaan
Susunannya
terdiri dari :
-
Manajer Perlombaan
-
Sekretaris Perlombaan
-
Manajer Tehnik Perlombaan
-
Juri Pencatat
-
Juri Ukur
-
Juri Penyiar
-
Bagian
Keamanan
-
Bagian Medis
F.
Tugas dan Fungsi pengurus Organisasi Perlombaan dalam Perwasitan
1.
Manajer Perlombaan
Bertugas
dan bertanggung jawab atas pelaksanaan perlombaan yang betul, tertib, dan
lancer. Dan dia wajib mengecek bahwa semua petugas telah lapor kehadirannya
untuk bertugas, atau menunjuk pengganti bila perlu, dan bekerja sama dengan
pihak keamanan untuk mengatur orang yang diberi wewenang saja boleh masuk
arena.
2.
Sekretaris Perlombaan
Bertugas bertanggung jawab atas terselenggaranya
rapat-rapat panitia pelaksana dan menyusun notulen/hasil catatan hasil rapat
yang berhubungan dengan perlombaan yang dimaksud. Dan bertanggung jawab
mengatur dan mengurusi seluruh urusan, adminitsrasi, menerima dan melakukan
korespondensi penting yang berhubungan dengan perlombaan.
3.
Manajer Tehnik Perlombaan
Bertugas
bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana perlombaan yang sesuai dengan
peraturan IAAF/PASI, serta kartu hasil lomba dipersiapkannya.
4.
Juri Pencatat
Bertugas
mengisi atau menyempurnakan isi dari formulir perlombaan secepatnya, kemudian
ditandatangani oleh wasit.
5.
Juri Ukur
Bertugas
mengukur jarak lompatan yang dilakukan oleh para atlit.
6.
Juri penyiar
Bertugas
mengumumkan nama dan nomer dada peserta yang berlomba dalam tiap event kepada
penonton.
7.
Bagian Medis
Bertugas
menjamin tersedianya sarana dan prasana medis untuk pengujian medis, pengobatan
dan pelayanan kesehatan darurat di tempat perlombaan sehingga perawatan atlit
memadai.
8.
Bagian Keamanan
Bagian
keamanan ini harus dapat menguasai/mengawasi keamanan diseluruh arena lomba dan
harus melarang setiap orang selain petugas/official, para atlit peserta yang
berkumpul untuk berlomba, untuk memasuki dan tinggal diarena perlombaan.
G. Cara Mengukur Lompatan pada
Lompat Jangkit
Pada lompat jangkit pengukuran sebetulnya sama
dengan pengukuran pada loncat jauh. Pengukuran dilakukan oleh juri pengukur
yang biasanya berjumlah 2 (dua) orang. Pengukuran akan dilakukan apabila
lompatan tersebut dinyatakan syah. Pengukuran lompatan diambil dari balok ujung
balok tumpu yang terdekat dengan bak pasir, sampai pada tanda awal pendaratan.
Bila pelompat berjalan mundur seusai melakukan lompatan maka yang diukur adalah
jarak ketika atlet tersebut mundur. Oleh karena itu ketika seusai meloncat maka
atlet harus berjalan maju. Pada pengukuran ini diusahakan untuk seteliti
mungkin sebab selisih satu cm saja akan berpengaruh. Selain itu alat yang
digunakan untuk mengukur juga harus sama ( hanya ada satu alat ukur). Hasil
lompatan akan dicatat oleh pencatat hasil perlombaan.
Penentuan pemenang lompat jangkit bila kita lihat
memanglah mudah karena ditentukan oleh lompatan yang paling jauh. Sebetulnya
tidak demikian sebab ada beberapa prosedur yang harus dilalui oleh atlet,
seperti tes doping. Bila didalam sebuah perlombaan ada nilai yang sama maka
untuk menentukan juara maka harus diberikan kesempatan pada kedua peserta
tersebut untuk melakukan lompatan lagi. Dan bila masih sama maka dilihat dari
prestasi atlet sebelumnya, dan bila masih sama baru diadakan undian.
H.
Permainan Untuk Melatih Teknik Dasar Lompat Jangkit
Selain faktor fisik, terutama kekuatan otot-otot
tungkai yang sangat berpengaruh terhadap prestasi lompat jangkit Indonesia,
faktor teknik merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam
menghasilkan jarak lompatan. Pengamatan di lapangan menunjukkan masih ada
beberapa pelompat yang menampilkan teknik yang kurang baik. Gambaran itu
misalnya menyangkut presentase selama fase hop, step, dan jump yang kurang
baik, sehingga masih nampak adanya atlet yang tidak sampai mendarat ke bak
lompat. Meskipun para pelompat jangkit dunia berbeda dalam tinggi badan, berat
badan, dan kekuatan, kecepatan, tetapi teknik dasar yang digunakan adalah sama,
dari mulai awalan (run-up), hop, step, dan jump, dimana para atlet dunia
memperlihatkan aplikasi gaya (kekuatan) dengan baik, sehingga gerakannya nampak
indah.
Efisiensi gerak ini memperlihatkan bahwa
para pelompat dunia menggunakan teknik lompatan yang baik, aksinya benar-benar
efektif. Di luar dari perbedaan-perbedaan minor tersebut, sebenarnya para atlet
lompat jangkit dunia menggunakan teknik yang superior yang didasarkan pada
penggunaan prinsip-prinsip mekanika
terbaik yang mengendalikan gerak manusia (human movement). Oleh karenanya,
dalam mengembangkan teknik melompat anak dapat melalui permainan-permainan yang
menyenangkan seperti permainan-permainan berikut ini :
1.
Lompat Segitiga
Cara
melalukan :
a. Bagi anak menjadi 2 kelompok
b. Tiap kelompok dibagi mnejadi 3 grup.
c. Tiap grup menempati posisi A,B dan C.
d. dimulai dari grup A. Grup A
melompati rintangan (kardus) ke B kemuian menyentuh tangan teman satu kelompok
e. lakukan seperti no.4 secara
terus menerus dari A ke B ke C kembali ke A lagi dan seterusnya hingga semua
anak selesai melakukan.
f. kelompok yang semua anggotanya
selesai melakukan telebih dahulu yang manjadi pemenang.
Tujuan
dari permainan ini adalah untuk melatih kekuatan otot tungkai anak, melatih
kebiasaannya melompat dengan satu kaki.
2.
Lompat & Sujud
Cara
Melakukan :
a. bagi rata anak menjadi 2/3 kelompok.
b. tiap kelompok berbaris ke belakang dengan jarak
1meter.
c. Semua anak sujud seperti gambar di atas.
d. anak yang
paling belakang melompati teman yang ada didepannya secara terus menerus.
e. setelah melewati anak terdepan, beri jarak 1
meter kemudian sujud kembali.
f. lakukan secara berkelanjutan hingga anak yang
terakhir melompat.
Tujuan
permainan ini untuk melatih kekuatan otot tungkai anak, melatih konsentrasi dan
kersasama tim.
3.
Lompat Susun
Cara
Melakukan :
a. buat tanda pada lapangan dengan jarak tiap tanda
1 meter atau lebih.
b. bagi rata anak menjadi beberapa kelompok.
c. tiap kelompok berbaris rapi ke belakang
d. tiap anak memegang kun-kun .
e. anak yang paling depan berlari ke titik pertama
kemudian menaruh kun yang ia pegang.
f. kemudian anak melompati
titik-titik yang ada di depannya hingga kunkun terakhir gemudian kembali ke
posisi awal dengan berlari.
h. setelah anak pertama sampai
dan menyentuh anak kedua, anak kedua
melanjutkan engan melompati titik pertama dan menaruh kun di titik 2.
i. Lakukan terus hingga anak terakhir.
j. Kelompok
yang seluruh anggotanya paling awal habis, maka ia pemenangnya.
4.
Sprint dan Lompat
Cara
melakukan :
a. bagi anak menjadi 2 kelompok
b. kelompok 1 lari dari A melompati
rintangan menuju B kemudian lompati rintangan hingga ke C kemudian kembali ke A
c. kelompok 2 melakukan hal yang
sama tetapi dengan arah berbeda dari D ke C ke Bdkemudian kembali ke A lagi.
d. lakukan secara bergantian hingga semua anak
selesai melakukan.
e. kelompok yang anggotanya selesai terlebih dahulu
maka dia yang menang.
5. Lompat
+ + (Plus-Plus)
Cara
melakukan :
a. bagi anak menjadi 3 kelompok.
b. kompetisi dilakukan dengan tiap kelompok
melakukan lompatan secara bergiliran.
c. jika melewati kunkun yang
pertama maka poinnya 1, jika melewati kunkun yang kedua maka poinnya 2, dst.
d. jumlahkan poin tiap anggota kelompok .
e. kemudian lanjut ke kelompok lain yang melakukan
lompatan.
f. setelah semua selasai di jumlah, hitung poin yang
tertinggi milik kelompok yang mana.
g. kelompok yang memperoleh poin terbanyak maka itulah
yang menang.
I. Pembelajaran Teknik Lompat
Jangkit
1)
pembelajaran persiapan lompat jangkit
Tujuan
utama latihan persiapan khusus lompat jangkit adalah ;
a. memelihara pendaratan aktif (menolak kembali)
setelah melakukan lompatan:
b. memelihara keseimbangan dan kecepatan horizontal
melalui beberapa lompatan yang dilakukan secara berturut-turut.
Bentuk-bentuk latihan untuk memelihara kemampuan itu
antara lain adalah latihan pliometrik, yang bentuknya misalnya : jingkat,
lompat dan kombinasi antara keduanya. Dalam hal ini semua bentuk latihan
persiapan khusus lompat jauh dapat juga digunakan sebagai bentuk latihan
persiapan khusus lompat jangkit. Ditambah beberapa bentuk latihan persiapan
khusus lompat jangkit lainnya, antara lain sebagai berikut:
a. lompat maupun jingkat dari box ke box;
b. jingkat melewati beberapa rintangan dengan
kecepatan awalan yang sedang dan usahakan
agar melewati rintangan-rintangan tersebut kecepatannya tidak menurun;
c. lompat melewati beberapa rintangan dengan
kecepatan awalan yang sedang, jarak rintangan diatur hingga menjadi lebih
panjang. Usahakan agar kecepatan tidak menurun.
d. lompat-lompat dengan dua kaki bersamaan tanpa
awalan;
e. latihan jingkat, langkah, dan lompat dengan jarak
hasil ketiga lompatan tersebut makin ditingkatkan.
2)
pembelajaran teknik lompat jangkit secara umum.
Tujuan
utama pembelajaran teknik lompat jangkit ini adalah :
a. pelompat dapat melakukan urutan gerak lompat
jangkit;
b. pelompat dapat melakukan irama gerak lompat
jangkit;
c. pelompat dapat melakukan lompatan yang cukup jauh
dari awalan yang pendek tanpa usaha maksimal.
Beberapa
bentuk latihan yang dapat digunakan untuk memperoleh tujuan tersebut diatas
antara lain sebagai berikut :
a. lakukan lompat jangkit dengan jarak pendek dan
dengan awalan berjalan. Tujuan latihan ini untuk emnguasai gerakan lompat
jangkit dengan iramanya. Penekanannya pada ayunan kaki dan irama;
b. lakukan latihan a di atas, dengan gerakn awalan
yang lebih cepat antara lima sampai enam langkah. Tujuan latihan ini adalah
untuk mempelajari gerak lompat jangkit pada kecepatan yang lebih tinggi.
penekanannya pada perbandingan jarak pada setiap lompatan;
c. lakukan lompat jangkit dengan menggunakan tanda
untuk setiap lompatan (hop,step dan jump), dengan awalan enam sampai delapan
langkah. Tujuan latihan ini ialah agar pelompat menggunakan kekuatan tungkainya
semaksimal mungkin, khususnya pada waktu step dan jump. Penekanannya pada
pendaratan dan tolakan yang aktif pada waktu step;
d. lakukan lompat jangkit dengan tempat menolak
untuk jingkat (hop) yang lebih tinggi. tujuan latihan ini untuk meningkatkan
kemampuan menolak pada waktu langkah (step);
e. lakukan latihan d di atas, tetapi tempatmenolak
untuk lompat (jump) ditinggikan. Tujuan latihan ini sama seperti latihan di
atas;
f. lakukan latihan di atas, tetapi tahap langkah
(step) melewati rintangan. Tujuan latihan ini sama seperti latihan di atas;
g. lakukan lompat jangkit dengan lompatannya (jump)
melewati rintangan. Tujuan latihan ini untuk meningkatkan kemampuan menolak
mengangkat lutut kaki ayunan setinggi-tingginya pada tahap lompat (jump);
h. lakukan lompat jangkit dengan mendarat pada
matras. Tujuan latihan ini sama seperti latihan di atas.
3) Bentuk-bentuk pembelajaran teknik lompat jangkit.
a. Latihan lompat dengan satu kaki
cara melakukan :
- bagi anak menjadi beberapa kelompok
kemudian kelompok tersebut dibagi menjadi 2 (A dan B) saling berhadapan.
- kelompok
A dan B secara bergantian melakukan lompatan dengan satu kaki (kiri/kanan).
- lakukan
sejauh 10meter sebanyak 2kali.
tujuan latihan ini :
- untuk
meningkatkan tenaga melompat terutama pada saat hop ke step.
b. Latihan lompat dengan dua kaki.
cara melakukan :
- bagi anak menjadi beberapa kelompok
kemudian kelompok tersebut dibagi menjadi 2 (A dan B) saling berhadapan.
- kelompok A dan B secara bergantian
melakukan lompatan dengan dua kaki secara bersamaan.
- lakukan
sejauh 10meter sebanyak 2kali pengulangan.
tujuan :
- melatih
keseimbangan pada saat melompat dan mendarat.
c. Latihan melompat dengan satu kaki “tinggi” secara
bergantian.
cara melakukan :
- bagi
anak menjadi beberapa kelompok menghadap ke arah yang sama
- lakukan
lompatan tinggi dengan satu kaki secara bergantian.
- lakukan
sejauh 10meter sebanyak 2kali pengulangan.
tujuan :
- melatih
power tungkai.
d. Latihan melompat dengan satu kaki “jauh ke depan”
secara bergantian.
cara melakukan :
- bagi
anak menjadi beberapa kelompok menghadap ke arah yang sama
- lakukan
lompatan jauh ke depan dengan satu kaki secara bergantian.
- lakukan
sejauh 15meter sebanyak 2kali pengulangan.
tujuan :
- melatih
jangkauan lompatan kaki pada saat melompat.
e. Latihan kontrol langkah kemudian lompat.
cara melakukan :
- bagi
anak menjadi beberapa kelompok menghadap ke arah yang sama
- lakukan gerakan kaki secara bergantian
seperti langkah kijang tapi pelan sejauh 10 meter kemudian lompat dengan satu
kaki.
- mendarat
dengan 2 kaki
- lakukan
sebanyak 2kali pengulangan.
tujuan :
- melatih kontrol langkah agar tepat dalam
mengambil ketususan dalam melakukan lompatan lompat jangkit.
f. Sprint dan Jump
cara melakukan :
- bagi
anak menjadi beberapa kelompok menghadap ke arah yang sama
- lakukan
sprint sejauh 10 meter kemudian lompat dengan satu kaki.
- mendarat
dengan 2 kaki
- lakukan
sebanyak 2kali pengulangan.
tujuan :
- melatih ketepatan pada fase hop setelah
sprint.
g. Latihan hop, step, dan jump
cara melakukan :
- bagi
anak menjadi beberapa kelompok menghadap ke arah yang sama
- lakukan
hop,step,dan jump secara berkelanjutan sebanyak 2kali urutan.
- mendarat
dengan 2 kaki
- lakukan
sebanyak 2kali pengulangan.
tujuan :
- melatih penguasaan teknik hop, step, jump
secara berkelanjutan.
h. Lari kemudian hop, step, and jump.
cara melakukan :
- bagi
anak menjadi beberapa kelompok menghadap ke arah yang sama.
- lakukan lari dengan kecepatan sedang
kemudian hop,step,dan jump secara berkelanjutan sebanyak 2kali urutan.
- mendarat
dengan 2 kaki.
- lakukan
sebanyak 2kali pengulangan.
tujuan :
- menguasai teknik lompat jangit secara
keseluruhan .
J. Ukuran
lapangan lompat jangkit
Ukuran untuk Lapangan dari awal lari
sampai balok tumpuan ± 45m, dari balok tumpuan sampai bak lompatan ± 13m, bak
lompat panjang 10m, lebar 2,75m. kedalaman bak lompat ± 10-20cm.