Popular Post

Archive for July 2015

Contoh Pelanggaran hak dan Pengingkaran kewajiban sebagai warga negara

By : Alyanis Mufid SWM

Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat
negara yang melanggar atau tidak memberikan apa yang
menjadi hak warga negara

Contoh Kasusnya >>>
Contoh :
1. Tidak mendapatkan persamaan hukum
2. Dilarang Mengeluarkan pendapat
3. Tidak mendapatkan Kesempatan Memilih
4. Tidak mendapatkan pengajaran
5. Tidak mendapatkan pendidikan
6. Ditangkap tanpa melalui proses hukum yang berlaku
7. Tidak mendapatkan perlindungan hukum
8. Tidak mendapatkan layanan hukum
9. Pembatasan hak politik
10. Pembungkaman Pers

Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga
negara terhadap kewajiban yang ditentukan pemerintah
Contoh Kasusnya >>>
Contoh :
1. Tidak membayar pajak
2. Melawan hukum
3. Tidak menjaga ketertiban
4. Melanggar aturan yang berlaku
5. Tidak ikut mempertahankan NKRI
6. Berprilaku anarkis
7. Tidak menjaga kesatuan dan kesatuan
8. Menghianati Negara
9. Tawuran antar pelajar
10. Melanggar HAM

sumber : www.globesspotes.blogspot.com

Kehebatan Bahasa Indonesia

By : Alyanis Mufid SWM
Kehebatan Bahasa Indonesia
dibandingkan Bahasa Asing

  Hidup di dunia ini akan terasa hampa tanpa bahasa. Perkataan
itu tidaklah berlebihan manakala kita menyadari fungsi bahasa.
 Lewat bahasa, manusia saat berkomunikasi akan menghadirkan
corak pembicaraan tersendiri. Bahkan corak pembicaraan itu
akan membawa dampak yang berbeda-beda pula bagi
penggunaanya. Apakah bahasa yang digunakan membawa
pengertian, pemahaman, pencerahan, dan mungkin masih
banyak hal yang lainnya. Intinya, dengan bahasa itu, dunia
dapat kita genggam di dalam telapak tangan kita. Jarak, ruang,
dan waktu akan dapat dihapuskan dalam daftar kosakata sulit
saat kita mampu menggunakan bahasa.

   Keunikan dan Keajaiban
Sekaitan dengan bahasa, ada beberapa sifat bahasa sebagai
pembeda bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya di
dunia ini. Sifat bahasa yang dimaksud seperti kearbitreran,
keproduktifan, keuniversalan, dan keunikan. Tulisan ini lebih
menyoroti sifat bahasa berdasarkan keunikannya. Keunikan
bahasa-bahasa akan terlihat pada sistem kebahasaan yang
digunakan dan dipatuhi oleh setiap penuturnya.
Keunikan-keunikan bahasa itu dapat kita lihat pada orang Indian
yang menggunakan sistem bahasanya inkoporatif , yaitu bahasa
yang ciri morfologisnya/ kata tidak jelas batasnya dengan ciri
sintaksis. Pada orang Inggris dan Arab yang menggunakan
sistem bahasanya berflektif , yaitu bahasa yang menggunakan
afiks dan perubahan bentuk kata karena pengaruh waktu. Pada

    orang Cina dan Jepang yang menggunakan sistem bahasanya
isolatif, yaitu bahasa yang tidak mengandung afiks/imbuhan.
Pada orang Indonesia sendiri yang menggunakan sistem
bahasanya aglutinatif, yaitu bahasa yang menggunakan afiks
pada tataran kata/morfologis. Semua keunikan bahasa itu
sekaligus penanda jati diri sebuah bangsa dan tidak berlebihan
jika kita mengatakan keunikan itu akan berbanding lurus dengan
karakter setiap penuturnya.
Berbicara pada keunikan bahasa, bahasa Indonesia sebenarnya
bahasa yang patut kita banggakan. Ada beberapa alasan
mengapa bahasa Indonesia itu unik dan sekaligus menunjukkan
betapa hebatnya bahasa Indonesia jika dibandingkan dengan
bahasa asing. Alasan pertama , dari perspektif historis. Kita tidak pernah menyangka bahwa bahasa Indonesia itu lahir dari bahasa Melayu. Padahal kala itu jenis bahasa daerah cukup untuk menjadi pilihan. Namun, takdir berkata berbeda sehingga akhirnya bahasa Melayulah menjadi cikal bakal bahasa Indonesia yang kemudian dijadikan sebagai bahasa kesatuan
dan persatuan. 

   Alasan kedua, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kaya
akan pengembangan kata-katanya. Maksudnya, satu kata dapat
dikembangkan menjadi sebuah frasa, klausa, kalimat, paragraf,
dan wacana. Misalnya, kita ambil kosakata adil . Dari kata itu
dapat dikembangkan menjadi kata berimbuhan, kata majemuk,
dan kata ulang. Keadilan, berkeadilan, pengadilan, peradilan, diadili,
teradili, dan mengadili , pengadil mewakili kata berimbuhan yang
dikembangkan dari kata dasar adil . Dikembangkan menjadi
sebuah frasa seperti sedang diadili, akan diadili, telah diadili,
mungkin teradili, di peradilan, ke pengadilan, bisa diadili, pasti diadili.
Dikembangkan menjadi kata majemuk seperti rumah keadilan,
rumah adil, pengadilan tinggi, keadilan sosial . Dikembangkan
menjadi kata ulang/reduplikasi seperti keadilan-keadilan,
pengadilan-pengadilan . Sebagai perwakilan sebuah klausa, kita
dapat melihatnya pada klausa dia sedang diadili, hari minggu di
pengadilan, pergi ke pengadilan, pulang dari pengadilan. Sebagai
perwakilan sebuah kalimat, kita dapat menemukannya pada
bentuk kalimat Hakim sedang mengadili koruptor itu, Mereka sudah
tiba di Pengadilan Jakarta, Mereka memberi keadilan bagi penduduk
miskin itu. Sebagai perwakilan paragraf dan wacana, kita dapat
menemukan kata-kata adil pada hasil karya tulisan berupa buku.
Alasan ketiga , bahasa Indonesia merupakan bahasa yang ajaib.
Ajaib dari segi pembacaan kata-kata yang dapat dilafalkan dari
awal huruf dan dari belakang huruf tanpa mengubah arti kata.
Maksudnya, saat kata itu dilafalkan hurufnya dari kiri ke kanan
secara berurut atau dari kanan ke kiri, makna kata itu tidak
berubah. Keajaiban akan muncul bila kata itu minimal terdiri
atas tiga huruf. Namun, dapat juga muncul melalui empat dan
lima huruf. Pernyataan yang dimaksud seperti pada kata yang
terdiri atas tiga huruf, misalnya kata ini, iri, isi, asa, aba, ala, ana,
ama, aja ada, apa, dan bab . Kata yang terdiri atas empat huruf,
misalnya kata taat. Kata yang terdiri atas lima huruf, misalnya
kapak, kakak, tutut, katak, kodok, masam, makam, kikik, malam,
level, kekek. Semua kata yang terdaftar itu tidak akan mengalami
perubahan makna jika dilafalkan secara normal dari kiri ke
kanan atau pun sebaliknya.
Dari ciri bahasa Indonesia itu, kita sepatutnya bangga
menggunakan bahasa Indonesia. Jadi, tidak ada alasan untuk
mengatakan bahwa bahasa asing lebih prestise daripada bahasa
Indonesia. Justru malah sebaliknya, kita harus lebih menyadari
bahwa bahasa Indonesia begitu kaya dan unik sehingga
pantaslah kita mengatakan bahwa bahasa Indonesialah yang
paling hebat dari seluruh bahasa asing. Hanya yang menjadi
persoalannya adalah mampukah bahasa Indonesia bersaing di
tingkat internasional? Jawabannya itu terletak pada keseriusan
kita menggalakkan bahasa Indonesia.
Semoga dengan tulisan ini sedikit banyaknya menyadarkan
bahwa kita sebagai penutur bahasa Indonesia harus tetap
merasa bangga terhadap bahasa Indonesia. Namun, kita perlu
menggarisbawahi bahwa kebanggan itu bukan hanya sebatas
pernyataan semata, melainkan juga lebih pada pembuktian

sumber : www.kompasiana.com
nyata.
Tag : ,

- Copyright © Alyanis Mufid SWM - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -